Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

Pertemuan 15 Filsafat Islam

Hai semua! Pertemuan kali ini membahas tentang  "Ibn Rusyd: Kritik terhadap Emanasionisme dan Pengaruh Pemikirannya di Eropa"  yang dipaparkan oleh kelompok 13 dengan anggota Halimatussa'diyah, Muhammad Bilal Abiyoso, dan Mayang Cahya Kamila. Kali ini merupakan materi terakhir semester 3 pada mata kuliah Filsafat Islam. Mari kita langsung simak saja penjelasan selengkapnya. Ibn Rushd, juga dikenal sebagai Averroes, adalah seorang filsuf dan cendekiawan Muslim Spanyol pada abad ke-12. Ia terkenal karena karyanya dalam bidang filsafat, kedokteran, hukum, dan teologi. Salah satu aspek penting dari pemikirannya adalah kritiknya terhadap emanasionisme, suatu konsep dalam filsafat Neoplatonisme yang menyatakan bahwa segala sesuatu berasal dari emanasi atau pancaran dari realitas tertinggi. Ibn Rushd menolak konsep emanasionisme dan berpendapat bahwa alam semesta tidak dapat dilihat sebagai serangkaian emanasi tetapi sebagai kumpulan substansi yang independen. Pandangannya ini s...

Pertemuan 14 Filsafat Islam

Hai semua! Pertemuan kali ini membahas tentang  "Ibn Rusyd: Sejarah Hidup dan Karyanya, Jawaban atas Sanggahan al-Ghazali, Kausalitas dan Mukjizat"  yang dipaparkan oleh kelompok 12 dengan anggota Raisha Maghfira Ibriansa, Firdausi Nuzula, dan Putri Almi Almaira. Mari kita simak penjelasan selanjutnya. SEJARAH HIDUP IBN RUSYD Ibnu Rusyd adalah seorang ulama dan filsuf Muslim yang lahir di Kordoba pada tahun 520 H/1126 M dari keluarga hakim. Setelah menguasai fikih, ilmu kalam, dan sastra Arab dengan baik, ia menekuni matematika, fisika, astronomi, kedokteran, logika, dan filsafat. Ia berhasil menjadi ulama dan sekaligus filsuf yang tak tertandingi. Ibnu Rusyd juga memiliki hubungan yang baik dengan kerajaan Islam Muwahidin terutama dengan amir. Pada tahun 1169, ia dilantik sebagai hakim di Sevilla dan kemudian dilantik sebagai dokter istana pada tahun 1182 M. Namun, pada tahun 1195, ia mendapat berbagai tuduhan, termasuk tuduhan mengajarkan aliran sesat, dan ia harus menghada...

Pertemuan 13 Filsafat Islam

Hai semua! Pertemuan kali ini membahas tentang  "Sejarah dan Pemikiran Filsafat Ibnu Thufail"  yang dipaparkan oleh kelompok 11 dengan anggota Dinda Regina Rahman, Dhia Fatinah Ibtisamah, dan Nabila. Mari kita simak penjelasan selanjutnya. Sejarah Hidup Ibnu Thufail Ibnu Thufail, juga dikenal sebagai Abu Bakar Muhammad bin Abdul Malik bin Muhammad bin Tufail al-Qaisi al-Andalusi, adalah seorang penulis, filsuf, dan dokter Muslim dari Andalusia, Spanyol. Ia lahir sekitar tahun 1105 di Guadix dekat Granada dan meninggal pada tahun 1185 di Maroko. Ibnu Thufail tumbuh dengan mendalami beberapa disiplin ilmu, seperti filsafat, teologi Islam, kedokteran, dan astronomi. Ia memulai karier sebagai dokter praktik di Granada dan kemudian menjadi sekretaris beberapa pemimpin, wazir, serta dokter untuk penguasa Spanyol Islam di bawah pemerintahan Muwahhidun. Ibnu Thufail juga dikenal sebagai pengarang Hayy bin Yaqzan, sebuah karya filsafat yang menjadi salah satu karyanya yang paling terk...

Pencarian Hizbut Tahrir di Indonesia

Perkenalkan saya Dien Fitria Nur Ramadhan Mahasiswi Semester 3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prodi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Pada kali ini saya akan meringkas sebuah jurnal yang berjudul "Pencarian Hizbut Tahrir di Indonesia", berikut merupakan penjelasan singkatnya: Latar belakang dari jurnal ini adalah untuk membahas pandangan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terhadap demokrasi, negara-bangsa, dan kekhalifahan Islam global pasca-Suharto. Jurnal ini juga bertujuan untuk menyoroti dampak dan konsekuensi dari pandangan HTI terhadap konsolidasi demokrasi di Indonesia. Selain itu, jurnal ini juga mencakup referensi dan kutipan mengenai isu-isu politik dan agama, terutama terkait dengan Islam radikal dan gerakan Hizbut Tahrir di Asia Tengah dan Indonesia, serta laporan dari International Crisis Group dan penelitian akademis tentang isu-isu ini. Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menolak demokrasi, negara-bangsa, dan nasiona...